1. Desain Struktur (Structural Design): Merancang elemen struktural proyek seperti pondasi, balok, dan kolom untuk memastikan stabilitas dan keselamatan bangunan.

2. Desain Arsitektur (Architectural Design): Mengembangkan desain arsitektural yang mencakup tata letak, estetika, dan fungsi ruang dalam bangunan.

3. Desain Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP Design): Merancang sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing yang efisien untuk mendukung operasional bangunan.

4. Manajemen Konstruksi (Construction Management): Mengawasi dan mengelola proses konstruksi, termasuk pengendalian waktu, biaya, dan kualitas untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

5. Pengawasan Lapangan (Site Supervision): Melakukan pengawasan di lokasi proyek untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan.

6. Analisis Teknis (Technical Analysis): Melakukan analisis teknis terhadap berbagai komponen proyek untuk memastikan kinerja optimal dan kepatuhan terhadap standar industri.

7. Manajemen Proyek (Project Management): Mengkoordinasikan semua aspek proyek dari perencanaan hingga penyelesaian untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek.

8. Konsultasi Teknis (Technical Consultancy): Memberikan saran dan rekomendasi teknis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman untuk membantu klien membuat keputusan yang tepat terkait proyek konstruksi.