1. Manajemen Proyek (Project Management): Mengkoordinasikan seluruh aspek proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan jadwal, anggaran, dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

2. Pengendalian Waktu (Time Management): Menyusun dan mengawasi jadwal proyek untuk memastikan semua tahapan pekerjaan selesai tepat waktu.

3. Pengendalian Biaya (Cost Management): Mengelola anggaran proyek dengan melakukan estimasi biaya, pengendalian pengeluaran, dan pelaporan keuangan untuk memastikan proyek tetap dalam batas anggaran.

4. Pengendalian Kualitas (Quality Management): Memastikan bahwa semua pekerjaan konstruksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan melalui inspeksi, pengujian, dan penilaian kualitas.

5. Pengawasan Lapangan (Site Supervision): Melakukan pengawasan langsung di lokasi proyek untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan desain, spesifikasi teknis, dan standar keselamatan.

6. Manajemen Risiko (Risk Management): Mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko potensial yang dapat mempengaruhi proyek untuk meminimalkan dampak negatif.

7. Komunikasi dan Koordinasi (Communication and Coordination): Mengatur komunikasi antara semua pihak terkait, termasuk klien, kontraktor, dan subkontraktor, untuk memastikan kelancaran aliran informasi dan kerja sama yang efektif.

8. Pelaporan Proyek (Project Reporting): Menyediakan laporan berkala mengenai perkembangan proyek, termasuk status jadwal, anggaran, dan masalah yang dihadapi, untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.